Panduan Lengkap dan Jitu: Sukses Beternak Murai Batu untuk Pemula
Mengupas tuntas rahasia di balik keberhasilan peternak profesional, termasuk tips mengatasi tantangan umum, strategi pemberian pakan yang tepat, dan cara menjaga kesehatan Murai Batu.
Aura Pet Shop
9/27/20253 min read


Pengenalan Beternak Murai Batu
Beternak murai batu telah menjadi hobi yang popular di kalangan masyarakat Indonesia. Selain suara kicaunya yang merdu, burung ini juga dikenal memiliki penampilan yang menawan. Namun, sebelum anda memulai perjalanan ini, penting untuk memahami betul berbagai tantangan dan rahasia sukses dari peternak profesional. Dalam panduan ini, akan diuraikan tips dan strategi untuk membantu pemula meraih kesuksesan dalam beternak murai batu.
Strategi Pemberian Pakan yang Tepat
Salah satu kunci utama dalam beternak murai batu terletak pada pemberian pakan yang berkualitas. Murai batu membutuhkan diet seimbang yang terdiri dari voer, buah-buahan, dan serangga. VOER khusus murai batu sangat dianjurkan, karena mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan. Selain itu, menyediakan berbagai jenis makanan alami, seperti ulat hongkong, jangkrik, dan buah-buahan segar, dapat membantu merangsang nafsu makan serta meningkatkan kesehatan burung. Pemantauan rutin terhadap pakan dan kebersihan tempat makan juga esensial untuk mencegah penyakit.
Menjaga Kesehatan Murai Batu
Kesehatan murai batu sangat penting untuk mempertahankan kualitas dan produktivitasnya. Pastikan lingkungan tempat burung tinggal bersih, nyaman, dan tidak terlalu lembab. Mandikan murai batu secara rutin untuk menjaga kebersihan bulu serta memberikan kebahagiaan bagi mereka. Di samping itu, periksalah kesehatan burung secara berkala dengan mendatangkan dokter hewan yang berpengalaman. Vaksinasi dan pemberian suplemen yang tepat juga menjadi hal yang tidak boleh terlewat. Mengatasi tantangan kesehatan secepat mungkin dapat membantu peternak mempertahankan keberhasilan dalam budidaya murai batu.


Artikel ini menyajikan panduan komprehensif untuk Anda yang ingin memulai bisnis atau hobi beternak murai batu. Mulai dari memilih induk berkualitas, menyiapkan kandang ideal, proses penjodohan, hingga perawatan anakan, semua dijelaskan secara rinci agar Anda bisa sukses mencetak anakan murai batu yang sehat dan berkualitas.
Artikel: Panduan Lengkap Beternak Murai Batu untuk Pemula
Bagi para pencinta burung kicau, murai batu (Copsychus malabaricus) adalah salah satu burung terpopuler karena suaranya yang merdu dan penampilannya yang elegan. Namun, selain memeliharanya, beternak murai batu juga bisa menjadi hobi yang menguntungkan. Prosesnya memang tidak mudah, tetapi dengan panduan yang tepat, Anda bisa berhasil.
Berikut adalah langkah-langkah lengkap untuk beternak murai batu.
1. Persiapan Awal yang Krusial
Langkah pertama menuju keberhasilan adalah persiapan yang matang.
Pemilihan Indukan (Pasangan) Pilih sepasang murai batu jantan dan betina yang sudah matang dan sehat. Idealnya, usia jantan di atas 2 tahun dan betina di atas 1 tahun. Pastikan keduanya memiliki fisik yang prima, tidak cacat, dan berasal dari keturunan yang sehat. Indukan yang sudah pernah berproduksi biasanya lebih disukai.
Menyiapkan Kandang Ternak Buatlah kandang yang nyaman dan aman. Ukuran idealnya sekitar 2 x 1 x 1 meter atau lebih besar. Lengkapi kandang dengan:
Sarang: Buat tempat bersarang dari kotak kayu atau batok kelapa yang dilapisi serat nanas kering. Letakkan di tempat yang aman dan tenang.
Tenggeran: Pasang beberapa tenggeran di tempat yang berbeda agar burung bisa bergerak bebas.
Tempat Pakan dan Minum: Sediakan tempat pakan dan minum yang selalu terisi.
Bak Mandi: Murai batu senang mandi, jadi sediakan bak berisi air bersih.
Lingkungan yang Tenang Letakkan kandang di area yang tenang dan jauh dari kebisingan. Gangguan bisa membuat murai batu stres dan gagal berproduksi.
2. Proses Penjodohan
Proses ini sangat penting karena murai batu dikenal sebagai burung yang teritorial.
Perkenalan Awal: Jangan langsung memasukkan jantan dan betina dalam satu kandang. Mulailah dengan menempatkan sangkar mereka berdekatan selama beberapa hari.
Amati Interaksi: Perhatikan interaksi mereka. Jika keduanya mulai menunjukkan tanda-tanda akrab seperti saling menyahut atau mendekat, itu adalah sinyal positif.
Gabungkan Perlahan: Masukkan betina terlebih dahulu ke dalam kandang ternak, biarkan dia beradaptasi. Setelah beberapa hari, masukkan jantan. Amati terus interaksi mereka. Jika terjadi perkelahian hebat, segera pisahkan.
3. Masa Bertelur dan Mengeram
Setelah berjodoh, murai batu betina akan mulai menunjukkan tanda-tanda siap bertelur.
Tanda-tanda Bertelur: Murai betina akan terlihat sering membawa serat nanas atau material sarang ke dalam kotak sarang. Perutnya juga akan terlihat membesar.
Proses Bertelur: Murai betina umumnya akan bertelur antara 2 hingga 4 butir. Biarkan proses ini berjalan alami.
Masa Mengeram: Proses pengeraman berlangsung sekitar 14 hari. Selama masa ini, jangan terlalu sering mengganggu kandang. Pastikan pakan dan air selalu tersedia.
4. Perawatan Anakan Murai Batu
Setelah telur menetas, fase krusial berikutnya adalah merawat anakan.
Perawatan Induk: Biarkan induk merawat anakan hingga usia sekitar 7-10 hari. Pada masa ini, berikan pakan tambahan seperti jangkrik, ulat, atau kroto untuk memastikan asupan nutrisi anakan tercukupi.
Meloloh Anakan: Saat anakan berusia 7-10 hari, Anda bisa memindahkannya ke kandang terpisah dan mulai melolohnya sendiri. Gunakan pakan khusus anakan yang dicampur air, atau berikan jangkrik yang dipotong kecil-kecil.
Pastikan Anakan Hangat: Sediakan lampu penghangat agar anakan tetap hangat, terutama pada malam hari.
Dengan kesabaran, ketelitian, dan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda akan segera melihat hasil dari kerja keras Anda. Selamat mencoba!
Selamat datang
Kami adalah surga bagi pecinta hewan.
Kami peduli
Komunitas
© 2025. All rights reserved.